Thursday, December 31, 2015

KARENA CINTANYA PADA ISLAM ==> Perusahaan Bus Ini Wajib Mampir Masjid Saat Sholat 5 Waktu


Kabar Netizen - Salah satu transportasi yang ramai dicari terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah adalah bus. Bus dianggap murah dan juga cukup nyaman. Sayangnya jarang sekali ada bus yang memberikan kesempatan bagi para penumpang khususnya umat Islam untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Padahal shalat merupakan ibadah yang wajib bagi seorang muslim.

Kebanyakan bus-bus itu hanya berhenti di tempat-tempat tertentu seperti tempat peristirahatan, saat makan, saat pengisian bahan bakar, saat beristirahat sejenak atau di saat ada penumpang yang berkeinginan untuk buang hajat mendesak. Namun, ada yang berbeda dengan P.O. alias perusahaan otobus yang satu ini.

Perusahaan yang bernama PO Haryanto ini memberikan peraturan yang sangat ketat bagi para karyawannya untuk selalu memberikan kesempatan bagi para penumpangnya untuk melaksanakan shalat 5 waktu terutama shalat Shubuh. Jika melanggar 1 crew tidak akan mendapatkan gaji untuk 1 kali perjalanan PP.

Berikut peraturan yang tertulis dalam banner perusahaan PO Haryanto:

PERHATIAN: Semua Crew Bus PO. Haryanto, wajib memberikan kesempatan penumpang dan melaksanakan shalat 5 waktu, terutama shalat Shubuh, bagi yang melanggar, 1 Crew tidak akan mendapatkan gaji untuk 1 PP.

TTD
H. Haryanto


Nama PO Haryanto sendiri diambil dari nama pemilik perusahaan yaitu Bapak Haji Haryanto. Pria kelahiran Kudus yang juga mantan anggota TNI ini merupakan murid (alm.) KH Ahmad Basyir, ulama kharismatik Nahdlatul Ulama yang menjadi pengasuh Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus Jawa Tengah. Kini, santri (alm.) KH Ahmad Basyir itu dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di bidang otobus yang merintis perusahaannya dari kecil.

Haji Haryanto menyadari bahwa keberhasilan usahanya tidak lepas dari campur tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Itulah sebabnya, PO Haryanto senantiasa memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi para penumpangnya untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu.


Tidak hanya itu, ia pun mempunyai program untuk memberangkatan karyawannya menunaikan ibadah haji. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haji Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk berangkat ke tanah suci. Setidaknya setiap tahun sekitar 5 karyawan berangkat naik haji atas biaya Haji Haryanto. Selain itu, ia pun menyisihkan hasil usahanya untuk menyantuni anak yatim piatu yang dibinanya melalui Majlis Santutan Yatim Piatu. Sumber : berdecak.com

Artikel terkait :

PASANGAN INI SANGAT TERPUJI PERILAKUNYA ==> Yuk Kita Simak Kisahnya ....



Kabar Netizen - Sebelum pulang kantor, sang suami telp istrinya, "Sayang, alhamdulillah, bonus akhir tahun dari perusahaan sudah turun, Rp. 150 juta." Dibalik telp, sang istri tentu saja mengungkapkan rasa syukurnya, "Alhamdulillah, semoga barokah ya mas".

Sejak beberapa bulan yg lalu mereka sudah merencanakan beli mobil sederhana untuk keluarga kecilnya. Dan uang yg turun mereka rasa cukup pas sesuai budget.

Namun dalam perjalanan pulang, dia ditelp oleh ibunya di kampung, "Nak, kamu ada tabungan? Tadi ada orang datang ke rumah. Ternyata almarhum ayahmu punya hutang ke dia cukup besar, Rp. 50 juta." Tanpa pikir panjang, ia pun bilang ke ibunya, "Iya, Bu, insyaAllah ada." Dalam perjalanan pulang ia pun sambil berpikir, "Nggak apa-apa lah, masih cukup untuk beli mobil yg 100 jutaan. Mungkin ini lebih baik."

Ia pun melanjutkan perjalanan. Belum tiba di rumah, HP-nya kembali berdering. Seorang sahabat karibnya semasa SMA tiba-tiba menghubunginya sambil menangis. Sahabatnya itu sambil terbata mengabarkan bahwa anaknya harus segera operasi minggu ini. Banyak biaya yg tidak bisa dicover oleh asuransi kesehatan dari pemerintah. Tagihan dari rumah sakit Rp. 80 juta.

Ia pun berpikir sejenak. Uang bonusnya tinggal 100 juta. Jika ini diberikan kepada sahabatnya, maka tahun ini ia gagal membeli mobil impiannya. Tapi nuraninya mengetuk, "Berikan padanya. Mungkin kamu memang jalan Allah untuk menolong sahabatmu itu. Mungkin ini memang rezekinya yang datang melalui perantara dirimu." Ia pun menuruti panggilan nuraninya.

Setibanya di rumah, ia menemui istrinya dg wajah yg lesu. Sang istri bertanya, "Kenapa, mas? Ada masalah? Nggak seperti biasanya pulang kantor murung gini?" Sang suami mengambil napas panjang, "Tadi ibu di kampung telp, butuh 50 juta untuk bayar utang almarhum bapak. Nggak lama, sahabat abang juga telp, butuh 80 juta untuk operasi anaknya. Uang kita tinggal 20 juta. Maaf ya, tahun ini kita nggak jadi beli mobil dulu."

Sang istri pun tersenyum, "Aduh, mas, kirain ada masalah apaan. Mas, uang kita yg sebenarnya bukan yg 20 juta itu, tapi yg 130 juta. Uang yg kita infakkan kepada orang tua kita, kepada sahabat kita, itulah harta kita yg sesungguhnya. Yg akan kita bawa menghadap Allah, yg tidak mungkin bisa hilang jika kita ikhlas. Sedangkan yg 20 juta di rekening itu, masih belum jelas, benaran harta kita atau akan menjadi milik orang lain."

Sang istri pun memegang tangan suaminya, "Mas, insyaAllah ini yg terbaik. Bisa jadi jika kita beli mobil saat ini, jsutru menjadi keburukan bagi kita. Bisa jadi musibah besar justru datang ketika mobil itu hadir saat ini. Maka mari baik sangka kepada Allah, karena kita hanya tahu yg kita inginkan, sementara Allah-lah yg lebih tahu apa yg kita butuhkan."

***
Kawan, ada tiga pilihan hidup yg harus kita pilih dengan sangat hati-hati. Yakni: pendidikan, pekerjaan, dan pendamping hidup. Bukan sekadar yg favorit kampusnya, tapi yg sesuai dg bidang yg ingin kita pelajari. Bukan sekadar yg gajinya besar, tapi yg sesuai dg passion yg ada pada diri. Bukan sekadar yg indah parasnya, tapi yg bisa menjadi penasehat, sahabat, serta perantara untuk mendekat pada Sang Pencipta. dan semoga kita memiliki pasangan seperti ini. amiin. Sumber : berdecak.com

KISAH MENGHARUKAN DAN PENUH HIKMAH ==> Perempuan Yang Dicintai Suamiku


Kabar Netizen - Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja..

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

“Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya”, lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?”

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

-------------
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,
Mario
-------------

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya..

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku..

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

============

Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

” Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin.. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario..

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku?”

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,
Rima”

Di surat yang lain,

“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”

Disurat yang kesekian,

“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini…
“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante…… aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”. Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario.

Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita. Sumber : berdecak.com

“Pesan” dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya…
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya…

Artikel terkait :
PASANGAN INI SANGAT TERPUJI PERILAKUNYA ==> Yuk Kita Simak Kisahnya ....

Wednesday, December 30, 2015

Perayaan Natal Diiringi Adzan Dinilai Toleransi Kebablasan !!!


Kabar Netizen - Toleransi tidak bisa diartikan dengan mencampuradukan antara ajaran agama satu dengan agama lainnya sebab setiap agama memiliki dogma dan ajaran masing-masing.

Demikian disampaikan oleh Mantan Ketua Umum Pemuda Persatuan Islam (Persis) Dr. Tiar Anwar menanggapi adanya perayaan natal menyanyikan lagu Ave Maria yang diiringi dengan mengumandangkan adzan di Rumah Dinas Gubernur NTB.

“Saya kira itu sebuah tindakan yang kebablasan dan tidak beradab,” tegas Tiar kepada hidayatullah.com melalui pesan singkat, Rabu (30/12/2015).

Menurut Tiar mngumandangkan adzan ataupun menyanyikan lagu Ave Maria dalam perayaan Natal, jelas dua ritual agama yang berbeda, baik itu makna,  kedudukan, maupun penggunaannya. Dan kalau kemudian keduanya dicampuradukkan, maka itu adalah sebuah penodaan dan pelecehan terhadap agama.

“Kalau pun umat Nasrani merasa tidak dilecehkan ajaran agama, tetapi kami yang muslim merasa sangat dihinakan dan direndahkan,” ujar Tiar.

Sebab, dikatakan Tiar, bahwasannya dalam hal urusan semacam ini, umat Islam sejak dahulu sudah beri batasan sebagaimana dalam al-Quran Surat Al-Kafirun, yang mana secara tegas tidak membolehkan mencampuradukkan ajaran agama dengan alasan apapun.

“Apalagi itu dilakukan hanya karena alasan toleransi,” tandas Tiar.

Seperti banyak diberitakan, dalam peringatan Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang NTT Senin petang (28/12/2015), Azan ikut dikumandangkan untuk mengiringi lagu rohani Ave Maria. Ave Maria adalah doa umat Katolik kepada Maria.

Acara Natal Bersama Nasional 2015 ini diikuti 10.000 umat Kristiani dan lintas agama juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri, panglima TNI dan Kapolri. Sumber : hidayatullah.com

TRAGIS 2 SEJOLI TEWAS KESETRUM DI HALTE TRANSJAKARTA !


Kabar Netizen -  Langkah, rezeki dan maut adalah kuasa Tuhan. Bila Tuhan menghendaki tak ada yang bisa melawannya.

Begitu pun takdir yang dialami sepasang kekasih, Siti dan Niko. Kisah cinta mereka berakhir tragis setelah keduanya tersetrum aliran listrik di jalan setapak pelataran halte Transjakarta Mangga Dua.

Peristiwa nahas itu terjadi Rabu dini hari sekitar Pukul 02.00 WIB. Saat itu, Siti yang merupakan petugas onboard bus Transjakarta dijemput pulang oleh Niko. Tapi cuaca saat itu memang tengah hujan deras.

"Ketika turun dari jembatan busway tiba-tiba keduanya meninggal dunia di dekat tiang listrik yang sekitarnya sedang tergenang air," beber Kasubag Humas Polres Jakarta Pusat, Kompol Suyanto.

Suyanto menuturkan, dari keterangan saksi, M Zaky (29) dan Yosa Laumeten (31), kedua korban diketahui baru pulang kerja dan bakal kembali ke kosannya di bilangan Mangga Besar, Jakarta Barat. Dikarenakan hujan deras, mereka berteduh beberapa saat di halte.

Merasa hujan sudah cukup reda, keduanya memutuskan pulang apalagi sudah larut malam. Di situlah, ternyata ajal menjemput mereka saat menginjakkan kaki pada genangan air luapan selokan di bawah tangga.

Saksi mata di lokasi menyebut, saat itu di halte memang ada lima orang termasuk Niko dan Siti. Mereka turun bersama saat mengetahui hujan sudah mulai reda.

"Ada lima orang tadi malam. Dua korban dan tiga penumpang terakhir busway. Hujan besar sekali dan air tergenang sampai lutut saya. Mereka turun beriringan," kata Soleh, sopirt GO-JEK yang malam itu ada di lokasi kejadian.

Begitu sampai di jembatan kecil yang menghubungkan trotoar dan tangga penyeberangan, Siti berteriak meminta tolong. Melihat itu, Niko yang merupakan pacarnya segera meraih tangan Siti. Naas bagi Niko, ia ikut tersengat listrik. 

"Yang perempuan teriak minta tolong dan lakinya itu bantu. Tapi dia juga ikut kena arus," jelas dia. 

Melihat itu, ketiga penumpang lainnya tak ikut membantu. Mereka pun kembali ke atas jembatan penyeberangan dan segera memberitahu petugas busway yang sedang jaga. 

"Ketiganya tidak bisa membantu. Mereka hanya balik ke atas dan beritahu petugas," lanjut dia. 

Mendengar itu, petugas jaga lantas turun dan segera melihat kondisi keduanya. "Petugas datang tapi mereka sudah tewas," tutur Soleh. 

Ditambahkan warga lainnya saat itu yang sangat menyedihkan keduanya tewas dalam keadaan masih saling berpegangan tangan. Keduanya kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk divisum.

Pagi harinya, setelah peristiwa itu, PLN melakukan pengecekan. Benar saja, ada beberapa kabel listrik yang terkelupas.

"Hasil penelusuran ditemukan bahwa aliran listrik berasal dari instalasi kabel Penerangan Jalan Umum (PJU) di dalam tanah yang terkelupas," ujar Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang, Aries Dwianto dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (30/12).

Kabel yang terkelupas tersebut bersentuhan dengan genangan air yang berada di sekitar penerangan jalan tersebut. Air merupakan konduktor yang baik untuk meneruskan aliran listrik hingga menyetrum dua warga sampai tewas.

"Selain itu, berdasarkan hasil investigasi petugas PLN bahwa kabel-kabel serta instalasi PLN lainnya dalam keadaan baik dan aman," tambahnya.

PLN serta pihak terkait lainnya sudah mengambil langkah untuk melokalisir kabel terkelupas tersebut untuk alasan keamanan dan keselamatan.

Cerita soal tegangan listrik saat kawasan Mangga Dua tergenang air rupanya sudah lama jadi perbincangan warga.

"Saya sering juga dibilang jangan jualan kalau banjir karena seperti ada aliran listrik," terang Agus (40) seorang pedagang minuman yang biasanya mangkal.

Agus berharap peristiwa ini jadi pelajaran buat semuanya. Dia minta segara diperbaiki agar tak kembali menjadi korban.

Kematian Siti dan Niko yang juga bekas pegawai Transjakarta menyisakan duka mendalam pada temannya. Apalagi selama ini, Siti dikenal ramah dan senang bercanda.

"Terlalu banyak kenangan," kata seorang petugas PT Transjakarta kepada merdeka.com di Halte Busway, Jl Mangga Dua, Rabu (31/12). 

Dia bercerita, Siti tipe karyawan pekerja keras. Sehari-hari selalu ada bahan candaan keluar dari mulutnya. 

"Dia supel. Ramah dan pekerja keras," kenangnya.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, juga turut berduka atas insiden itu. Tapi tak seperti biasanya, dia tak memberi sanksi tegas atau marah pada PLN maupun Dishub. Dia hanya berharap segara diperbaiki agat tak kembali jatuh korban.

Kini jasad keduanya telah dibawa keluarga, dan akan dimakamkan di kampung halaman mereka. Niko dibawa ke Subang dan Siti Nurhayati dibawa ke Solo.

Ternyata cinta mereka belum berjodoh di dunia. Sumber : merdeka.com

TRAGEDI KOTA "MAKSIAT" ==> AZAB ALLAH MENIMPA POMPEII !


 Kabar Netizen - Mirip dengan azab yang dialami kaum Nabi Luth AS. Mayat-mayat bergelimpangan yang sedang melakukan maksiat, ada juga yang melakukannya dengan sejenis. Na'udzubiLLahi min dzalik.

Menjelang siang denyut Pompeii, belum sepenuhnya menyala. Warga kota megah di kaki Gunung Vesuvius, Italia itu masih terlelap sisa pesta semalam suntuk hari sebelumnya.

Nyaris menjadi kebiasaan warga kota, menggelar pesta mengumbar semua kegilaan duniawi. Semua jenis minuman ditenggak. Jangan tanya seberat apa kadar alkoholnya. Jiwa seperti terbang dari raga. Pergaulan bebas.

Namun, hari itu, 24 Agustus tahun 79 Masehi, penghuni Pompeii yang masih asyik di peraduan tersentak. Mata yang masih berat pun terpaksa terbuka ketika ranjang empuk bergetar hebat. Langit rumah ikut bergoyang.

Belum ada semenit, mereka kembali dikagetkan suara gemuruh yang turun dari gunung Vesuvius. Dalam sekejap, patung-patung besar dari perunggu berpose mesum, gedung teater, pemandian, arena gladiator serta rumah bordil --landmark termasyhur kota itu-- roboh.

Orang-orang tumpah ke jalanan dengan pandangan kosong tak berdaya. Mereka bertanya, "Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?" tulis Pliny muda (pejabat dan penyair Romawi) menceritakan kisah menyeramkan itu lewat surat-surat bersejarahnya yang kemudian dilansir kantor berita Inggris, BBC.

Kengerian itu sejatinya baru dimulai, saat mata mereka terbelakak melihat batu besar terlempar ke langit beserta lahar panas yang kemudian menghujam bumi. Semua itu muntahan isi 'perut' gunung Vesuvius yang tengah murka.

Letusan itu berlangsung seharian. Tanpa ada peringatan serta jalan keluar, 20.000 orang penghuninya terjebak. Lahar panas yang berlimpah ruah memanggang Pompeii. Membumihanguskan semua tanda-tanda kehidupan.

Kota yang berdiri di bawah pemerintahan Kaisar Romawi Nero lenyap seketika. Terkubur lahar panas dan debu sedalam hingga tiga meter. Sejak itu Pompeii pun dilupakan orang.

Hampir dua millenium raib, Pompeii secara tak sengaja ditemukan pada 1748. Kala itu, sejumlah arkeolog mencari keberadaan artefak berharga dan harta karun di wilayah Campania, sebelah tenggara kota Napoli, Italia.

Ketika itulah misteri hilangnya kota Pompeii selama ribuan tahun akhirnya terbongkar. Bahkan lebih mengejutkan adalah artefak yang ditemukan tidak hanya berupa tembikar dan barang kuno, tetapi juga puluhan jasad dalam kondisi mengejutkan.


Ajaib! Jasad-jasad ditemukan dalam kondisi utuh nyaris tanpa kerusakan. Kita bahkan bisa menyaksikan mimik wajah warga Pompeii yang ketakutan saat menghadapi maut. Mayat-mayat dengan segala pose itu mengeras, membatu dan diawetkan oleh abu.

Dari penemuan ini terungkap karakteristik penduduk kota yang kaya raya pada waktu itu. Kota itu ternyata mengumbar perzinaan. Bahkan bisa diyakini telah menjadi surga bagi kaum homoseksual. Pompeii penuhi dengan lokasi perzinahan atau prostitusi yang menyebar di segala penjuru kota. Bahkan saking banyaknya hingga susah membedakan tempat pelacuran umum dan kawasan rumah biasa.

Diyakini, penduduk sering menggelar perzinaan di rumah-rumah, di jalan-jalan, bahkan hampir setiap rumah menjadi tempat pelacuran. Banyak ditemukan mayat–mayat bergelimpangan yang sedang melakukan maksiat, ada juga yang melakukannya dengan sejenis. Na’udzubiLLahi min dzalik.

Penduduk Pompeii pada saat itu dikatakan mengamalkan kepercayaan 'Mithra' yang menyakini bahwa alat kelamin serta persetubuhan tidak seharusnya dilakukan secara sembunyi tetapi harus dilakukan di tempat terbuka. Tak heran jika Pompeii dijuluki 'kota maksiat'.


Menurut ilmuwan dilansir Live Science, sebelum kota ini hancur terkubur, penduduk di waktu itu tidak menggubris tanda-tanda akan terjadinya letusan dashyat Gunung Vesuvius. Mereka tidak ambil pusing dengan gempa kecil dan besar yang mengeringkan sumur dan sumber mata air sebelumnya. Sementara anjing-anjing menggonggong sedih atas diamnya burung-burung.


Penghancuran Pompeii mirip dengan azab yang dialami kaum Nabi Luth AS yaitu penduduk Sodom atau Sadum yang dikisahkan dalam Alquran. Dituturkan dalam Alquran, penduduk Sodom melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh penjahat manapun.

Selain merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam kemungkaran, penduduk Sodom melakukan maksiat yang belum pernah ada di muka bumi sebelumnya. Mereka melakukan perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.

Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga merupakan suatu kebudayaan bagi penduduk Sodom.

"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak dapat mengetahui (akibat perbuatanmu)." (QS. an-Naml: 54-55).

Atas kemaksiatan yang melampaui batas itu, Allah menurunkan azab dengan gempa bumi, hujan batu panas dan petir yang memekakkan telinga. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah di kota Sodom.

"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang- orang yang lalim." (QS. Hud: 82-83).

Meski telah lenyap berabad-abad yang lalu, jejak Kota Sodom ternyata masih dapat ditelusuri. Penelitian arkeologis mendapati, Kota Sodom terletak di tepi Laut Mati (dahulunya merupakan Danau Luth). Kota ini memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania.

Temuan arkeolog ini diperkuat penelitian seorang geolog asal Inggris bernama Graham Harris. Graham dan timnya menemukan Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Daerah pemukiman warga Sodom berupa dataran yang mudah diguncang gempa.

Di samping mendapati fakta Kota Sodom adalah zona gempa bumi, selama penggalian tim geolog menemukan banyak lapisan lahar dan batu basal bukti pernah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi maha dahsyat di pesisir Laut Mati.

Hancurnya Pompeii dan Sodom menjadi bukti kebesaran Allah yang kelak menurunkan azab ke umatnya yang tidak beriman. Seperti yang tertuang dalam surat Al-A'raf ayat 96:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." 

Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua. amiin. Sumber : dream.co.id


Tuesday, December 29, 2015

SEBUAH PELAJARAN, BETAPA SAKITNYA ==> Ketika Buah Hati Lebih Mencintai Pengasuhnya !


Kabar Netizen - "Dikisahkan seorang Ibu yang sangat sibuk memiliki 2 anak, satu anak laki-laki sedangkan yang satu perempuan. Kesibukan sang Ibu dengan pekerjaan diluar rumahnya sehingga sang Ibu menggunakan jasa pengasuh atau baby sitter untuk mengasuh putra putrinya.

Suatu hari sang Ibu sedang sibuk menelpon relasi kerja nya, tiba-tiba putra putrinya pulang dari sekolahnya. Dari dalam mobil putra putrinya melambaikan tangan kearah Sang Ibu, kemudian turun dari mobilnya dan dengan lari-lari kecil putra putrinya menghampiri sang Ibu.

Betapa terkejutnya Sang Ibu, ternyata putra putrinya bukan mengarah kedirinya, namun menuju sosok wanita yang merupakan pengasuhnya."

Demikian kisah dari sebuah video berdurasi 46 detik yang bisa jadi dialami oleh para Ibu yang memiliki kesibukan tinggi. Tingginya aktivitas membuat para Ibu melupakan kewajiban asasinya untuk mendidik dan mengasuh buah hatinya. Para Ibu dengan mudahnya menggantikan peranya dengan menyewa jasa babby sitter atau pengasuh.

Ketika masa-masa itu tiba, masa dimana kasih sayang tak dapat dihargai dengan uang berapapun banyaknya, maka semuanya tinggal penyesalan. Buah hati sudah tak ada sisa cinta kepada Ibunya, cinta yang tulus hanya mereka dapatkan dari para pengasuhnya yang dengan setia menemani hari-harinya, bercengkrama penuh dengan cinta.

Semoga kisah dalam video ini dapat menyadarkan para Ibu yang memiliki kesibukan tinggi sehingga melupakan kewajiban utamanya mendidik buah hati. sumber : islamedia.id

Berikut video tayanganya:


ANDA BENCI ISLAM ? ==> Hati-hati Anda Bisa 'Bernasib' Seperti Arnoud van Doorn !



Kabar Netizen - Arnoud Van Doorn, siapa tak kenal? Duet jahatnya dengan Greet Wilders membuat mendidih darat ummat Islam saat menggunakan ayat-ayat al-Quran dalam film FITNA untuk menyudutkan dan membuat persepsi bahwa ummat Islam adalah bar bar, penyuka kekerasan, pembunuh dan sederet tuduhan keji lainnya.

Tapi itu dulu. Setelah membuat film FITNA ia justru jadi penasaran dengan Islam.

Kini, mantan Politikus anti-Islam Belanda ini berencana mendirikan partai politik Islam pertama di Eropa. Partai ini akan fokus memperjuangkan hak Muslim di seluruh Eropa.

"Partai ini akan terdiri dari kalangan Muslim dan non-Muslim yang bersimpati terhadap Islam dan Muslim," kata dia seperti dilansir Saudi Gazzete, yang dikutip republika.

Van Doorn mengatakan niatan ini merupakan janjinya sebagai penembusan dosanya di masa lalu. "Saya berharap Allah menerima tobat saya dan memaafkan saya," kata dia. 

Hal ini menunjukkan satu hal pasti, saat membuat film FITNA yang menjelek-jelekkan Islam berarti memang ia hanya mempunyai "kesan sepihak" tentang Islam yang merupakan gambaran umum masyarakat Eropa yang dilanda Islamophobia.

Tapi itu dulu, kini hatinya jadi bagian orang orang yang merindukan kebenaran. Tahun 2013 ia menjadi mualaf dan langsung terbang ke Baitullah untuk berhaji.

Setelah ia menjadi muallaf, ia pun telah menjelaskan kepada ibu, istri dan ketiga anaknya tentang agama yang dipeluknya saat ini. "Seluruh hidupku sebelum Islam begitu kosong tanpa makna," kata dia.

Putra sulungnya, Iskander Amien De Vrie, mengikutinya masuk Islam pada 2014 setelah melihat ayahnya menjadi lebih damai dan membuat perubahan yang progresif sejak memeluk Islam

Menakjubkan bukan cara Allah "mengalahkan" kebencian? Kini ia menjadi bagian dalam barisan pembela agama ini di negeri nya, ending story yang indah.

Allah yang Maha Menggenggam Hati dan membolak balikannya.

Anda benci Islam? Hati hati, bisa jadi suatu saat nanti anda berdiri dalam barisan ini dan berada di shaf paling depan meneriakan takbir! (Andy Windarto)

SANGAT PENTING, NASEHAT UNTUK MUSLIM ==> 10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru !


Kabar Netizen - Tahun 2015 tinggal menanti hari. Beberapa orang yang bersiap merayakannya, termasuk juga beberapa muslim. Dari mulai sebatas meniup-niup terompet, turut pesta kembang api, acara musik, sampai model-model perayaan yang lebih layak disebut ajang kemaksiatan.

10 hal ini seharusnya cukup menjadi alasan untuk seseorang muslim tidak untuk ikut merayakan tahun baru, ini dia alasannya :

1. Alasan Sejarah
Dalam The World Book Encyclopedia dijelaskan bahwa Penguasa Romawi Julius Caesar mengambil keputusan 1 Januari juga sebagai hari permulaan th. baru sejak era ke 46 SM. Orang Romawi menghadirkan hari itu (1 Januari) pada Janus, dewa semua gerbang, pintu-pintu, serta permulaan (saat). Bln. Januari di ambil dari nama Janus sendiri, yakni dewa yang mempunyai dua muka – suatu berwajah menghadap ke (saat) depan serta sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu.

Jika demikian, merayakan tahun baru masehi memiliki keterkaitan historis dengan ritual/budaya paganisme Romawi. Bagaimana jika tidak tahu sejarah tersebut.? Cukuplah firman Allah menjadi pengingat kita:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya” (QS. Al isra’: 36)

2. Tasyabbuh
Perayaan tahun baru masehi adalah kebiasaan orang-orang barat yang sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam. Merayakan tahun baru termasuk menyerupai kebiasaan mereka (tasyabuh). Kita patut khawatir, sebab tasyabuh bis membuat seseorang jatuh ke dalam golongan yang diserupainya.

Rasulullah bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi; hasan)

3. Terompet Yahudi
Perayaan tahun baru identik dengan terompet. Bahkan meniup terompet dianggap sebagai perayaan yang paling sederhana menyambut tahun baru. Selain harganya murah, juga mudah dilakukan.

Tapi tahukah kita bahwa meniup terompet adalah kebiasaan Yahudi sehingga ketika ada sahabat mengusulkan meniup terompet sebagai tanda masuknya shalat, Rasulullah mensabdakan,

هو من أمر اليهود
“Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi” (HR. Abu Daud; shahih)

4. Pemborosan
Merayakan tahun baru, khususnya dengan acara musik dan pesta kembang api serta acara sejenisnya, pastilah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini termasuk bentuk pemborosan yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الله كره لكم ثلاثا قيل وقال وإضاعة المال وكثرة السؤال
“Sesungguhnya Allah membenci tiga hal pada kalian; kabar burung, membuang-buang harta, dan banyak bertanya.” (HR. Bukhari)

5. Begadang Sepanjang Malam
Salah satu bentuk perayaan tahun baru yang paling umum adalah menunggu detik-detik pergantian tahun, yakni tepat pukul 00:00. Dengan demikian, orang-orang yang merayakan tahun baru, mereka begadang hingga dini hari.

Begadang yang tidak memiliki kemaslahatan merupakan salah satu hal yang dibenci oleh Rasulullah. Jika tidak ada keperluan penting, Rasulullah biasa tidur di awal malam.

وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan ngobrol setelah isya’ (HR. Bukhari)

6. Meninggalkan Shalat
Sering kali, karena begadang sepanjang malam dan baru tidur menjelang fajar atau pagi hari, orang yang merayakan tahun baru meninggalkan Shalat Subuh. Bahkan terkadang shalat isya’ juga tidak dihiraukan karena acara perayaan sudah dimulai sejak petang.

Meninggalkan shalat adalah salah satu dosa besar. Bahkan meninggalkan shalat dengan sengaja, bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kekufuran.

7. Menyia-nyiakan waktu
Merayakan tahun baru dengan berbagai bentuk aktifitasnya, apalagi yang hura-hura, adalah termasuk menyia-nyiakan waktu. Padahal, dalam Islam, waktu sangatlah berharga sehingga Allah bersumpah demi waktu. Dan di akhirat nanti, seseorang juga tidak bisa beranjak dari tempatnya hingga ditanya waktunya untuk apa dihabiskan.

Imam Syafi’i membuat kesimpulan yang sangat tepat terkait dengan waktu:
ونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل
“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”

8. Ikhtilath
Perayaan tahun baru umumnya tidak memisahkan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Sehingga terjadilah ikhtilath yang luar biasa. Bersentuhan lawan jenis menjadi tidak terelakkan, bahkan memang disengaja.

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thabrani; shahih)

9. Hal-hal haram
Perayaan tahun baru dengan musik dan acara sejenis, kadang juga disertai dengan hal yang jelas-jelas haram. Misalnya minuman keras. Jika ini yang dilakukan tentu dosanya semakin banyak.

10. Terjerumus Zina
Termasuk hal yang paling parah dalam perayaan tahun baru adalah terjerumus zina. Ini bukan kekhawatiran semata, karena faktanya banyak berita yang melaporkan pembelian kondom meningkat menjelang tahun baru dan paginya di tanggal 1 Januari ditemukan banyak kondom bekas di lokasi perayaan tahun baru.


Ada yang berzina karena memang sudah direncanakan dari awal. Namun ada juga perempuan yang terjerumus ke dalam zina saat perayaan tahun baru karena dimulai dari ikhtilath dan mengkonsumsi minuman keras hingga mabuk. Na’udzubillah min dzalik. Sumber : bersamadakwah

Monday, December 28, 2015

BIKIN HARU ==> Saat Kebaikan Kecil Dibalas dengan Cara Tak Terduga !


Kabar Netizen - Alangkah bahagianya bila antar sesama manusia saling memberi, saling berbagi, saling membantu dalam berbagai bentuk dan kesempatan yang dihadapinya. Semua itu bisa dilakukan dari hal yang terkecil sekalipun.

Seperti dalam Film pendek inspiratif berjudul 'Ripple'. Film berdurasi 5 menit 46 detik ini mampu membuat siapapun yang menonton terhenyut bahkan menitihkan air mata.

Berkisah tentang seorang anak yang meminta kue kepada neneknya untuk sang kakek yang berulang tahun di rumah. namun ia harus menutup keinginanya, karena mereka tidak memiliki uang yang cukup.



Tanpa disangka seorang pria baik hati rela membayar kue itu untuk mereka, dan sebuah kisah luar biasa dimulai dari hal kecil itu. Penasaran seperti apa kisahnya? Simak video berikut. Sumber : dream.co.id




KASUS PENISTAAN AGAMA ==> Akhirnya Ade Armando Disidik Bareskrim Polri !


Kabar Netizen - Bareskrim Polri akhirnya menyidik kasus dugaan penistaan agama di media sosial oleh dosen Komunikasi UI Ade Armando.

Ade Armando awalnya dilaporkan oleh salah seorang pengguna akun twitter @CepJohan atas kicauan Ade Armando di media sosial "Allah kan, bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina dan Hiphop."

Kasus ini sudah dilaporkan cukup lama pada 23 Mei 2015 oleh @CepJohan, namun baru akhir Desember ini (atau setelah lebih setengah tahun) akhirnya pihak Polri mulai menyidik kasus penistaan agama ini.

Adapun informasi disidiknya kasus Ade juga disampaikan oleh @CepJohan melalui jejaring Twitter, "Dengan ini saya infokan, perkara @adearmando1 TELAH NAIK KE PENYIDIKAN. Para penista Allah jangan pada kabur ya."

Kiacauan @CepJohan pada 23 Desember lalu ini disambut oleh ratusan akun lainnya yang mendesak agar polisi segera menangkap dan memenjarakan Ade Armando.

Di media sosial melalui akun facebook dan twitter, pendukung Jokowi ini kerap melontarkan pernyataan yang dinilai menistakan agama Islam, menghina Allah dan Rasulullah. Hal ini membuat publik resah.

Diantara pernyataan Ade Armando yang meresahkan umat Islam:
- Ade Armando menyebut MUI dipimpin kaum dodol
- Ade Armando usulkan Stop Naik haji dan Umroh
- Ade Armando sebut Allah Tidak Mengharamkan LGBT
- Ade Armando sebut Hadits Tidak Perlu Diikuti Karena Irrasional
- Ade Armando sebut Surga Itu Untuk Semua Agama

Melalui aku  twitternya, @CepJohan menyatakan dirinya sebagai pelapor dan satu orang saksi sudah diminta keterangan oleh Polri dan sudah BAP dan semoga Ade Armando segera jadi tersangka.

"Sy dan saksi 1 sdh BAP, insyaAllah saksi 2 pekan ini jg. Smg @adearmando1 sgr jd Tsk. @DivHumasPolri @poldametrojaya," ujar @CepJohan, Semoga menjadi pelajaran buat kita semua Senin (28/12/2015).

Artiket Terkait :

ASTAGHFIRULLAH ==> Terompet Tahun Baru Berbahan Alquran Dijual di Kendal

BUAT YANG MAU NIKAH ==> Ini Ada 17 Konsep Pre Wedding Unik ini Dapat Memberi Kesan Makin Romantis


Kabar Netizen - Datangnya hari pernikahan merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh sepasang calon pengantin yang tengah berbunga-bunga. Oleh karena itu, segala persiapan pun wajib diperbuat sematang mungkin supaya pernikahan yang hanya terjadi sekali seumur nasib tersebut sangatlah terlihat serta tidak bakal terlupakan selamanya.

Salah satu persiapan yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin biasanya membuat pemotretan pre wedding untuk mengawetkan romansa perjalanan cinta dua sejoli yang tengah tersanjung tersebut. Serta di jaman serba modern ini, tidak sedikit sekali konsep pre wedding kreatif serta unik yang dapat dijadikan opsi.

Berikut 17 konsep pre wedding unik nan romantis yang dapat bikin kalian terkenang seumur nasib serta menjadi sejarah berharga dalam nasibmu :
1. Konsep memakai seragam yang sesuai dengan profesi



2. Konsep kakek nenek, meski sederhana tetapi penuh arti, cinta tidak bakal usang dimakan usia


3. Sepertinya pasangan ini pecinta berat Wiro Sableng


4. Konsep Foto Kreatif dan Unik


5. Konsep Underwater. co cuiitt banget ya.. (tidak disarankan untuk yang tidak bisa berenang)


6.  Dibikin seperti komik atau memiliki cerita


Untuk yang lain silahkan klik saya 

ASTAGHFIRULLAH ==> Terompet Tahun Baru Berbahan Alquran Dijual di Kendal


Kabar Netizen - Puluhan terompet tahun baru yang diduga berbahan baku sampul Alquran dilaporkan dijual di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Nur Ali di Semarang, Senin (28/12), mengakui polisi sedang mendalami temuan terompet yang bahan bakunya diduga sampul Alquran itu. "Masih didalami," kata dia.

Terompet berbahan baku diduga Alquran tersebut berawal dari temuan warga di salah satu toko modern di Kebondalem, Kabupaten Kendal. Puluhan terompet yang belum sempat terjual diamankan di sejumlah toko modern.

Namun, tidak sedikit terompet yang diduga bermasalah tersebut telah laku terjual. Para pengelola toko modern yang menjual terompet tersebut mengaku tidak mengetahui karena kondisinya telah terbungkus hiasan plastik.



Dari tampilannya, pada bahan baku terompet tersebut tertera tulisan Kementerian Agama RI tahun 2013 serta kaligrafi bertulisan Arab.

Ditemui terpisah, Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Burhanudin menuturkan, terompet-terompet tersebut sempat disimpan di salah satu gudang di kawasan industri Wijayakusuma, sebelum didistribusikan ke daerah Kendal.

"Informasinya produk dari Solo, disebarkan di Kendal," katanya. Semoga kita umat Islam tidak mudah terpancing dengan kejadian ini. Sumber : tribunnews.com


Sunday, December 27, 2015

KISAH MENGHARUKAN ==> KLO TAKUT NANGIS, MENDING JANGAN BACA !



Kabar Netizen - Tiba-tiba HP ku berdering, setelah menjawab salam suara diseberang telepon tampak panik “Ayah.. bunda mimisan nich.” Hmm.. kumaklumi kepanikan istriku saat itu karena belum pernah dia mengalami mimisan seperti ini.

Memang cuaca di bulan Agustus 2007 siang itu begitu teriknya. Aku pikir ini akibat cuaca yang terik itu. Kemudian aku sarankan dia untuk segera ke dokter.

Beberapa hari kemudian istriku sakit pilek. Seperti biasanya kalau sakit ia hanya minum obat warung dan jarang sekali mau periksa ke dokter. “ oalah bunda…. ke dokter ajah kok takut,” ledekku, ku sorong pipi kenyalnya dengan ujung jari, ia merajuk bibirnya maju 2 centi, lucu melihatnya seperti itu.

Dua minggu berselang tapi pileknya belum juga hilang. Malah katanya ada yang terasa menyumbat di saluran hidungnya, rasanya tak nyaman dan susah bernafas. “Bun… besok kita ke Rumah Sakit ya! biar ayah ijin masuk siang,” rayuku agar ia mau ke Rumah sakit.


Keesokan harinya saya ajak ia ke RS. Bhakti Yudha Depok. Saat itu dokter THT bilang istriku alergi pada debu dan juga bulu-bulu binatang. Tapi sampai obatnya habis pileknya belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.

Anehnya yang sering keluar lendir hanya hidung sebelah kiri saja. Bahkan istriku mulai susah bernafas melalui hidung, ia hanya bisa bernafas melalui mulut. Dan ketika saya membawanya periksa untuk kedua kalinya dokter menyarankan untuk rontgen. Namun dari hasil rontgen tidak terlihat adanya kelainan apapun di hidung istriku.

Tanggal 3 Nov 2007 ...
Aku mengajaknya periksa ke RS Proklamasi Jakarta, karena menurut informasi di sini peralatanya lebih lengkap. Ternyata benar, dengan alat penyedot dokter mengeluarkan lendir dari dalam hidung istriku. Senang rasanya melihat ia dapat bernafas dengan lega. “Alhamdulillah…..”

Beberapa hari kemudian sumbatan itu kembali muncul. “Duh..bunda!” Kontrol kedua ke RS. Proklamasi masih saja dokter belum bisa menyampaikan penyakit apa yang dialami istriku ini.

Dokter memasukkan kapas basah ke hidung istriku (ternyata itu adalah bius lokal), beberapa saat kemudian sebuah gunting kecil dimasukkan kedalam hidung dan.. “krek” potongan daging kecil diambil. Belakangan baru aku tau tindakan inilah yang dinamakan biopsi. Tak ada yang disampaikan kepada kami. Dokter menyarankan dilakukan CT Scan. Kemudian kami menuju ke RSCM untuk CT Scan.

Keesokan harinya hasil CT Scan aku bawa kembali ke Dokter RS Proklamasi. Setelah melihat hasil Scan, Dokterpun menyampaikan hasilnya dan juga hasil biopsi dari laboratorium.

“ini ibu positif,” kata dokter sambil menunjukkan foto CT Scan. Nampak ada sebuah massa diantara belakang hidung dan tenggorokan istriku. Cukup besar seukuran kepalan tangan. Aku masih belum mengerti maksud kata-kata nya dan memang sama sekali tak ada pikiran yang aneh aku coba bertanya, “maksudnya apa dok?”

“ibu positif kanker!”

Dek.. seolah detak jantungku berhenti “KANKER…Dok?” Tiba-tiba mataku jadi gelap, sebuah beban berat serasa menindih badanku. Aku diam dan tak bisa berkata apa-apa, lama aku terdiam.

“Kanker..?” tanyaku, tapi kalimat itu tak mampu terucap hanya bersarang di kepalaku. Sebuah penyakit yang selama ini hanya aku kenal lewat informasi dan berita-berita, kini penyakit itupun menghampiri orang terdekatku orang yang paling aku sayangi. Penyakit yang menakutkan itu menyerang istriku.

Kutatap wajah cantik istriku yang dibalut jilbab favoritnya, tenang.. teduh… tak ada ekspresi apa-apa aku makin bingung.
“duhh…bunda apa yang ada dalam fikiranmu bunda…”
“Sekarang bapak ke RSCM ke bagian Radiologi kita harus bertindak cepat,” tiba-tiba aku tersadar. Segera kuambil surat pengantar dokter dan menuju RSCM.

Sungguh tak pernah terpikirkan sedikitpun sebelumnya, kini kami berada dalam deretan orang-orang penderita kanker di ruang tunggu spesialis Radiologi ini. Aroma kecemasan bahkan keputus asaan tergambar di wajah mereka. Sebenarnya ini juga saya rasakan, tapi saya harus menyembunyikan raut ini di hadapan istriku. Aku harus tetap menyuguhkan energi penyemangat padanya.

Dihadapan dokter Radiologi aku bertanya, “sebenarnya istriku kena kanker apa dok?”

“kanker nasofaring.” jawab dokter singkat.

Ya Allah….kanker apa lagi ini? Istilahnya saja aneh bagiku. Kenapa harus istriku yang mengalaminya?

“Tapi Insya Allah masih bisa disembuhkan dengan pengobatan sinar radiasi dan kemoterapy,” dokter mencoba menangkap kegalauan diwajahku.

“Nanti ibu harus menjalani pengobatan radiasi selama 25 kali.”

Terbayang beratnya derita dan kelelahan yang harus dialami istriku. Belum lagi dengan kombinasi pengobatan kemoterapy yang melemahkan fisik.

Keluar dari ruang radiologi seolah semuanya jadi gelap, rasanya aku tak kuat menahan segala beban ini. Segera aku sms family dan teman-teman dekatku, aku kabarkan keadaan istriku dan kumintakan do’a dari mereka. Tak terasa bulir-bulir bening air mata bermunculan disudut mataku.

“Ayah kenapa? nangis yach..?” dengan polos pertanyaan itu keluar dari bibir istriku.

“iya, ayah sayaaang…. sama bunda,” suaraku gemetar.

Ku usap lembut kepala istriku. Ku tepis perlahan tangannya yang mencoba mengusap air mataku, ku gengggam kuat jari-jari lemahnya. Hatiku berbisik “kenapa tak ada kesedihan diwajahmu bunda? apakah bunda ga tau penyakit ini begitu berbahaya? Atau Allah telah memberitahukan ini semua kepadamu?”

“Bunda biasa ajah koq..” Jawabanya malah makin membuatku tak bisa bernafas, air mataku akhirnya jatuh juga.

Kususuri lorong-lorong RSCM dengan langkah lemas tak bertenaga seolah aku melayang, tulang-tulang terasa tak mampu menyangga badanku yang kecil ini.

Tanggal 5 Desember 2007 ...
Mulai hari itu istriku harus dirawat inap di RS. Proklamasi. Semua persiapanpun dilakukan mulai dari USG, Bond Scan dll. Hasilnya rahim masih bersih dan tulangpun normal artinya kankernya belum mejalar ke bagian lain, Alhamdulillah…sempat kuucap kata syukur itu.

Tanggal 8 Desember 2007 ...
Hari ke empat. Sore itu aku dipanggil ke ruang Dokter Sugiono yang akan melakukan Kemoterapy. Dikatakan bahwa kanker istriku stadium 2A dan Insya Allah masih bisa diobati. Istrikupun siap untuk menjalani pengobatan dengan kemoterapy. Kemudian kami minta ijin ke Dokter untuk diperbolehkan pulang sambil mempersiapkan segala sesuatunya.

Malam hari ketika kami di rumah, kami minta pendapat dari pihak keluarga tentang pengobatan yang akan kami lakukan. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan pihak keluarga menyarankan agar kami tidak menempuh jalan kemo dan radiasi. Kami disarankan untuk menjalani pengobatan dengan cara alternatif dan pengobatan herbal.

Akhirnya sejak saat itu kami melakukan ikhtiar pegobatan dengan cara alternatif dan minum obat-obat herbal. Karena saat itu istriku sudah susah untuk menelan maka obat herbal yang diberikan tidak berupa kapsul, melainkan berupa rebusan. Setiap hari istriku harus minum ramuan dan rebusan obat-obat herbal yang baunya sangat menyengat. Tapi aku lihat ia dengan telaten dan sabar rutin minum semua obat-obatan itu.

Semangatnya untuk sembuh begitu besar. Doa pun tiada henti kupanjatkan siang dan malam. Dan malam-malamku selalu ku habiskan dengan tahajud dan hajat.

Aku mulai rajin mencari semua informasi yang berhubungan dengan kanker nasofaring, mulai dari makanan, cara pengobatan, bahkan alamat klinik pengobatan alternatif. Semua informasi aku cari melalui internet, koran dan dari rekan-rekan kerja.

Tiga bulan pengobatan, tapi Allah sepertinya belum memberi jalan kesembuhan dengan cara ini, akhirnya obat herbal aku tinggalkan. Bahkan pengobatan alternatif sudah aku tinggalkan sejak 1 bulan pertama karena aku ragu. Beberapa keluarga istri mulai putus asa. Malah ada yang beranggapan penyakit ini adalah kiriman dari orang. Tapi aku bantah semuanya,sempat ada pertentangan di antara kami. Aku yakinkan istriku bahwa ini adalah memang ujian dari Allah,

“Bun..semuanya atas kehendak Allah, bahkan jauh sebelum kita lahir sudah tertulis takdir ini, usia segini bunda sakit, berobat kesini-sini itu semua sudah ada dalam catatan Allah bun. Yang penting sekarang kita jangan lelah berihtiar dan bunda tetep harus semangat untuk sembuh.” Ia mengangguk perlahan.

Berat badan istriku mulai turun drastis karena tak ada asupan makanan, sebelum sakit beratnya 53 Kg kini tinggal 36 Kg. Kondisinya makin parah dan puncaknya ketika aku lihat mata kirinya sudah tak focus. Cara ia melihat seperti orang juling. Menurut Dokter herbal yang menangani istriku inilah rangkaian perjalanan kanker tersebut yang lama kelamaan akan menyerang otak. Dokter menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Tanggal 26 Maret 2008 ...
Akhirnya aku kembali membawanya ke Rumah Sakit. Kali ini aku membawanya ke RS. Husni Thamrin. Istriku ditangani oleh team yang terdiri Dokter THT, Dokter Internis dan Dokter spesialis ahli kemoterapy, Kebetulan Dokter Sugiono ahli kemoterapy yang dulu merawat istriku di RS. Proklamasi juga praktek di sini. Dan kini Dokter sugiyono kembali menangani istriku.

Sore itu Dokter memanggilku ke ruangannya. Dokter menjelaskan stadium kanker istriku sudah menjadi 4C, dan kankernya sudah mulai menggerogoti tulang tengkorak penyangga otak. Melihat hasil CT Scan nya aku merinding, terlihat jelas tulang-tulang tengkorak itu keropos layaknya daun termakan ulat. Aku ingin menjerit, “Ya Allah… begitu berat cobaan ini Kau timpakan pada kami”

“Ma’afkan ayah bun, ayah tak mampu menjaga bunda…!”

Yang lebih mengagetkan ketika dokter mengatakan, “kita hanya bisa memperlambat pertumbuhan kankernya bukan mengobati.” Seolah hitungan mundur kematian itu dimulai. Aku limbung dan hampir taksadarkan diri, sekuat tenaga aku mencoba untuk tetap tegar. Dengan dipapah adik aku keluar dari ruang dokter.

Segera aku menuju Mushola kuambil air wudhu dan kujalankan sholat. Entah sholat apa yang kujalankan ini.

“Aku ingin ketenangan aku butuh pertolonganMu ya Robb. Kutumpahkan segala permohonan ini dihadapanMu yaa Allah. Bisa saja dokter memfonis dengan analisanya, tapi Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatunya. Engkau maha menggenggam semua takdir, sakit ini dariMu ya Allah dan padaMU juga aku mohon obat dan kesembuhannya.”

Segala ikhtiar dan do’a tiada lelah kulakukan tuk kesembuhan istriku. Malam-malamku kulalui dengan sujud panjang disamping bangsal rumah sakit. Kubenamkan wajahku diatas sajadah lebih dalam lagi, tiba-tiba aku merasa tak mimiliki kekuatan apapun, aku berada dalam kepasrahan dan penghambaan yang lemah.

“Robb…Engkau maha mengetahui, betapa segala ihtiar telah kami lakukan. Tiada menyerah kami melawan penyakit ini, kini aku serahkan segalanya padaMu, tidak ada kekuatan yang sanggup mengalahkan kekuatannMu yaa…Robb, Tunjukkan pertolonganMu, beri kesembuhan pada istriku Ya..Allah.”

Saat itu istriku masih bisa bicara meski dengan suara kurang jelas. Karena tenggorokannya pun sudah menyempit tersumbat kanker, ia sangat kesulitan dalam bernafas. Untuk mengantisipasi agar tidak tersumbat saluran nafasnya, dokter menyarankan agar dipasang ventilator dileher istriku. Akupun menyetujuinya meskipun aku tak tega, tapi ini resiko terkecil yang bisa diambil.

Istriku pasrah, dia minta aku menemaninya ke ruang operasi. Aku sangat mengerti ia sangat takut dengan peralatan medis di ruang operasi. Kemudian aku mendampinginya kedalam ruang operasi untuk pemasangan Ventilator. Aku melihat dengan jelas leher istriku disayat kemudian dimasukkan alat bantu pernafasan itu. “Sebenarnya aku tak tega melihatmu seperti ini bunda, tapi inilah yang terbaik untukmu saat ini.”

Selesai pemasangan ventilator bicaranya sudah tak bersuara lagi. Sejak saat itu praktis komunikasi kami hanya dengan isyarat atau terkadang istriku menulisnya pada lembar-lembar catatan kecil yang sengaja aku siapkan. Tentu saja hal ini terasa capek baginya. Namun sekali lagi ia terlihat tegar tak pernah aku mendengar ia mengeluh.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan akupun menyetujui untuk dilakukan kemoterapy terhadap istriku

Tanggal 6 April 2008 ...
Kira-kira jam 12 siang kemo tahap pertama dilakukan. Dengan perasaan tak menentu aku melihat dokter meracik obat dengan perlengkapan pengaman yang lengkap. Karena menurut dokter obat ini memang keras.

“Ya Allah beri kekuatan pada istriku…!” Beri kesembuhan melalui ihtiar obat ini ya Allah..!”

Sepanjang proses pengobatan tak hentinya kupanjatkan do’a dan dzikir dibantu dengan beberapa anggota keluarga.

Menurut Dokter kemo ini dilakukan dalam 3 sampai 5 tahap. Satu tahapan kemo memakan waktu 5 hari kemudian jeda 3 minggu untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Hari kedua setelah kemo kurang lebih jam 9 malam, istriku mulai merasa mual dan muntah. Hari ketiga jam 12 malam mulai keluar mimisan dengan darah hitam mengental. Hari ke empat jam 8 pagi ketika saya memandikan dan membersihkan mulutnya yang terus menerus mengeluarkan lendir, terdapat lendir bercampur darah hitam pekat dan mengental.

Menurut dokter ini adalah tanda kankernya sudah mulai hancur. Malam harinya istriku tidur sangat nyenyak dan tidak banyak batuk berdahak seperti hari-hari sebelumnya.

Alhamdulillah kemo tahap pertama selesai. Dokter bilang jika kondisi istriku membaik maka tiga hari lagi boleh pulang. Terlihat wajah cerah istriku ketika mendengar kabar ini. “nanti kalo pulang mau kemana bun.. ke Sawangan apa ke Kebayoran (rumah ibunya)?”

“ke Sawangan aja rumah kita sendiri,” jawabnya melalui secarik kertas. Namun ternyata dua hari kemudian ia mengalami diare yang hebat ini adalah efek samping dari obat kemo, sehingga kondisinya kembali lemas. Rencana pulangpun harus ditunda menunggu kondisinya membaik. Tetapi makin hari kondisi istriku makin drop. Hingga menjelang kemo tahap kedua malah albumin dalam darahnya menurun.

Selama dirawat istriku meminta agar saya sendiri yang memandikannya, bahkan aku juga yang membersihkan kotorannya. Semuanya saya kerjakan dengan telaten karena aku merasa sekarang saatnya untuk membalas semua kebaikan yang telah dilakukannya kepadaku selama ini. Ketika istriku sehat dialah yang selalu merawatku, menemaniku dan selalu menyiapkan semua kebutuhanku.

Selama hampir satu bulan di Rumah Sakit kami merasa menemukan keluarga baru. Keakraban terjalin antara kami dengan team dokter, dengan para suster bahkan juga dengan cleaning service yang tiap hari membersihkan kamar istriku. Saya merasa senang ketika suatu hari istriku dapat tertawa riang bercanda dengan para suster meski tawanya tanpa suara.

Minggu, 4 Mei 2008 ...
Kemo tahap ke 2 dilakukan. Sepertinya Allah benar-benar menguji kesabaranku. Ketika hendak dilakukan kemo, tabung infus 1000cc yang digunakan untuk campuran obat kemo ternyata tidak ada. Rumah sakit kehabisan stock, dan ini adalah sebuah kecorobohan yang mestinya tidak terjadi.

Karena tentunya pihak rumah sakit telah mengetahui jadwal pelaksaan kemo ini. Dokterpun marah. Kemudian Dokter menyarankan saya untuk segera membeli sendiri tabung infus di tempat lain. Tujuan saya adalah RSCM sebagai Rumah sakit terdekat, namun jika menuju RSCM menggunakan kendaraan akan memakan waktu lama karena jalannya memutar. Sayapun berlari ditengah terik matahari pukul 12 siang menuju RSCM. Namun disanapun tidak tersedia, kemudian saya berlari lagi menuju RS Sant Carolus, di sinipun nihil.

Begitu juga ketika saya ke Apotik melawai tak bisa mendapatkannya. Akhirnya saya mendapatkan tabung infus tersebut di Apotik Titimurni RS. Kramat. Akhirnya kemo tahap ke 2 pun dapat dilakukan.

Senin, 5 Mei 2008 ...
Hari ini Dinda anak kami yang kecil ulang tahun ke 4. Perhatian dan kecintaan istriku pada anaknya tak pernah berkurang. Dibatas ketidak berdayaannya dia menuliskan sesuatu, “Ayah jangan lupa beliin hadiah buat Dinda, ayah beliin jaket nanti bunda titip mukena, kasihan mukena dede sudah jelek. Bilang ke dede ini mukena dari bunda.”

Atas permintaan istriku siang itu sebagai tanda syukur kami memotong 2 buah kue ulang tahun yang salah satunya untuk dibagikan ke suster-suster yang jaga. Kemudian istriku minta dibantu turun dari tempat tidur, katanya ingin duduk bareng deket Dinda. Ia mencoba memberikan senyum bahagia pada Dinda dan menyembunyikan rasa sakitnya. Sementara Dinda nampak bahagia dipangku bundanya, mungkin ia mengira bundanya hanya sakit biasa saja. Lagu “selamat ulang tahun” yang kami nyanyikan terdengar getir di telingaku. Terasa pilu aku menatap mereka.

Selasa, 13 Mei 2008 ...
Biasanya jika istriku menginginkan sesuatu ia akan membangunkan saya dengan mengetuk besi tempat tidurnya. Namun malam itu saya merasa sangat ngantuk dan lelah, saya menulis pesan pada istriku, “bun..nanti kalo perlu apa-apa panggil suster aja ya! Ayah ngatuk dan cape, jangan bangunin ayah ya!” Dengan isyarat lemah ia mengiyakan permintaanku, ia mengusap tanganku kemudian menuliskan sesuatu “ayah tidur aja gapapa kok, bunda juga mau istirahat.”

Rabu, 14 Mei 2008 ...
Entah mengapa pagi ini aku sangat ingin merawatnya. Ketika ia kembali diserang diare berkali-kali yang sangat hebat aku sendiri yang membersihkan semuanya. Kemudian memandikannya dan mengganti pakaiannya. Pagi itu aku minta Lia anak sulung kami yang masih duduk di kelas 5 SD untuk menjaga bundanya, sebelum kemudian aku tinggal berangkat kerja.

Siang pukul 11 Lia menelpon “Ayah, bunda pingsan nafasnya cepet banget.” Aku kaget dan sangat khawatir. Selang 15 menit Lia sms “bunda sekarang ada di ruang ICU”. Astaghfirullah haladziim… apa yang terjadi pada istriku. Segera aku minta izin meninggalkan kantor. Di Rumah Sakit aku dapati Lia menangis sesegukan tak berhenti. “bunda yah… tolongin bunda yahh….!”

Kuhampiri istriku yang tergolek taksadarkan diri. Perawat memasang semua peralatan pada tubuh istriku, entah alat apa saja ini. Kuusap perlahan keningnya, dingin sekali. Tangan dan kakinyapun sangat dingin. Hingga menjelang maghrib aku tak beranjak dari sampingnya. Tak hentinya mulut ini memanjatkan doa. Sementara di luar ruang ICU sudah banyak kerabat berdatangan.

Tekanan darahnya sangat rendah dibawah 70. Dokter memberikan obat penguat tekanan darah dengan dosis tinggi. Tekanan darahnya sempat naik namun masih dikisaran 75-80, sangat rendah. Berkali-kali dokter menyuntikkan obat perangsang namun hasilnya tetap sama tak berubah. Dokter memanggilku, perasaanku gelisah tak menentu, campur aduk antara cemas, bimbang dan ketakutan yang amat sangat. Dugaanku benar Dokterpun menyerah.

Melihat kondisinya yang terus menurun ia menyarankan agar semua alat bantu dilepas saja. “maksudnya dok..?” aku menodong penjelasan. “secara medis kondisi ibu sudah tidak dapat ditolong lagi, lebih baik kita do’akan saja.” Aku benar-benar lemas mendengarnya seluruh badanku gemetar merinding “benarkah tak ada lagi harapan.” Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Aku tak mau menyerah, aku meminta agar semua alat bantu itu tetap terpasang pada tubuh istriku, sambil menunggu keputusan team dokter besok pagi.

“Aku tak mau kehilanganmu bunda.” Ku pegang kuat jemarinya, “buka matamu bunda sebentar saja, ayah ingin menatap mata bening bunda untuk terakhir kalinya,” kubisikan lembut ditelinganya.

Pukul 22, aku disodori surat pernyataan, tak sempat aku baca, kata suster ini adalah Surat persetujuan untuk melepas semua alat bantu dari tubuh istriku. “Tak sanggup aku melakukan ini bun, aku ingin tetap menatap wajahmu, aku ingin tetap mendampingimu meski dalam ketidakberdayaanmu.”

Akhirnya adikku yang menandatanganinya. Aku tak ingin selalu dihinggapi rasa bersalah jika menandatangani surat itu. Kemudian semua alat bantu dilepas dari tubuh istriku, tinggal tersisa alat pendeteksi detak jantung.

“Bun…..inilah yang terbaik yang diberikan Allah buat kita, maafkan ayah bun ayah tak bisa menjaga bunda. Ayah ikhlas bunda pergi, ayah terima semua dengan ihklas bun.. Jangan khawatir bun, ayah akan menjaga dan merawat anak-anak kita,” kubisikan lirih ditelinga istriku.

Kutemui Lia yang menunggu diluar ruang ICU, kubelai rambutnya penuh sayang. Ia menangis keras sejadi-jadinya, mungkin ia paham apa yang kumaksudkan. “Bundaa….. Lia ga mau kehilangan bunda, jangan tinggalin lia bundaa..!!” Tangisnya memekik, merebut perhatian semua orang diruang tunggu ICU ini. Semua mata menatap kami tapi mereka diam seolah mahfum dengan keadaan kami.

Dalam setiap rangkaian doaku tak pernah aku mengucapkan kata-kata menyerah “kalo memang hendak Engkau ambil maka mudahkan,” tak pernah aku menyebut kata-kata itu. Aku selalu minta kesembuhan, kesembuhan karena aku memang menginginkan istriku benar-benar sembuh.

Sepertinya kini aku harus menyerah dan pasrah “Ya.. Robb jika memang Engkau menentukan jalan lain aku ikhlas ya Allah…., mudahkan jalan istriku untuk menghadapmu dengan khusnul khootimah.”

Menurut suster dalam kondisi seperti ini pasien masih bisa mendengar. Kubimbing istriku menyebut kalimat “LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSULULLAH..” perlahan aku membimbingnya. Rasanya aku mengerti betul setiap helaan nafasnya, raga kami bagai menyatu. Kuulang hingga berkali-kali dengan helaan nafas yang terirama pelan. Dua bulir bening tersembul dari sudut matanya. Aku merasakan ia sanggup mengikuti kalimat ini, terimakasih ya Allah..!

Kamis, 15 Mei 2008 ...
Aku terbangun ketika tiba-tiba seorang suster memanggil “Keluarga ibu Siti Nurhayati..!” Aku bergegas masuk ke ruang ICU, jam menunjuk Pukul 05.05, masih pagi dengan hawa dingin yang menyusup tulang. “Ma’af pak, ibu sudah tidak ada.” ujar suster tadi singkat. Meski aku tau maksudnya tapi aku masih tak percaya. Kutengok layar monitor yang terhubung ketubuh istriku. Tak ada lagi yang bergerak disana.

Bagai tersambar petir, kudekap tubuh lemas istriku. Bibirnya menoreh segaris senyum. “INNA LILLAAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN.” Aku lunglai terduduk disampingnya tapi tak ada lagi air mata yang keluar. “Bun, Ayah ikhlas melepas bunda, Allah telah memilihkan jalan terbaik buat kita.”

Selamat Jalan Istriku…… jemput aku dan anak-anak nanti di pintu SurgaNya.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....